KISAH 8 DIRHAM
Dalam kisah ini, diceritakan Nabi Muhammad SAW memperhatikan baju yang dikenakannya sudah mulai lusuh dan usang. Baju tersebut merupakan satu-satunya baju yang dimiliki oleh Rasulullah SAW.
Dengan berbekal rezeki uang sebanyak 8 dirham, Rasulullah SAW berniat untuk membeli pakaian baru untuk dirinya sendiri. Beliau pun bergegas pergi menuju pasar. Di tengah perjalanan, Rasulullah SAW teralihkan oleh seorang budak wanita yang menangis tersedu-sedu.
Rasulullah SAW pun bertanya padanya dengan lemah lembut, “Apa yang terjadi padamu?”.
Kemudian budak wanita tadi menjawab, “Ya Rasulullah, uang sebanyak 4 dirham yang diberikan oleh majikanku hilang. Uang tersebut akan aku gunakan untuk membeli berbagai kebutuhan mereka. Karenanya, aku tidak berani kembali ke rumah,”.
Dengan kemurahan hatinya, Rasulullah SAW memberikan 4 dirham yang beliau miliki kepada wanita tersebut. Kini uang Rasulullah SAW hanya tinggal 4 dirham. Beliau pun bergegas kembali melanjutkan perjalanan untuk membeli pakaian yang diinginkannya.
Sesampainya di pasar, Nabi Muhammad SAW mendengar ada seseorang yang memanggil dirinya dan meminta tolong karena ia kelaparan dan tidak memiliki uang sama sekali. Lagi-lagi, dengan kemuliaan hatinya, Rasulullah SAW memberikannya uang sebesar 2 dirham. Sisa uang Rasullullah SAW tinggal 2 dirham. Beliau pun masuk ke pasar dan membeli baju seharga 2 dirham, sesuai dengan sisa uang yang dimilikinya. Setelahnya, Nabi Muhammad SAW tidak membuang waktu di pasar dan segera kembali menuju arah pulang.
Kemudian di tengah perjalanan, beliau mendengar seseorang yang tidak menggunakan pakaian (atasan) berteriak-teriak, “Siapapun yang memberikan aku pakaian, maka Allah SWT akan memberikannya pakaian dari surga!”. Nabi Muhammad SAW pun menghampirinya lalu memberikannya pakaian seharga 2 dirham yang baru saja dibelinya. Rasulullah SAW pun pulang dengan tangan hampa, tanpa memiliki uang ataupun pakaian yang diinginkannya.
Kisah teladan Nabi Muhammad SAW tentang 8 dirham belum selesai sampai di situ. Di perjalanan pulang, beliau kembali bertemu dengan budak wanita yang menangis karena kehilangan uang tadi.
Hamba sayaha tersebut tidak berani pulang ke rumah majikannya karena sudah terlambat.
Nabi Muhammad SAW pun bersedia mengantarkan wanita tadi dan berkata akan membantunya berbicara dengan majikannya. Sesampainya di rumah majikan budak Wanita tersebut, Nabi Muhammad mengetuk pintu sembari mengucapkan salam. Salamnya yang pertama dan kedua tidak mendapatkan jawaban. Setelah mengetuk dan memberi salam tiga kali, barulah majikan wanita tersebut membukakan pintu. Majikan wanita tersebut sangat Bahagia melihat Rasulullah SAW datang bertamu ke rumahnya.
Rasulullah SAW menyampaikan bahwa budak wanita tersebut terlambat pulang karena suatu hal dan yang lainnya. Beliau juga berkata bahwa apabila majikannya ingin menghukum bukan wanita tadi, maka Nabi Muhammad SAW bersedia menggantikannya untuk menerima hukuman.
Majikan budak wanita tersebut merasa tersentuh dengan kebaikan dan budi pekerti Rasulullah SAW. Tanpa berpikir panjang, majikan budak wanita tadi bahkan membebaskannya tanpa syarat apapun. Mendengar hal tersebut, sang budak wanita merasa sangat bahagia dan bersyukur.Nabi Muhammad SAW pun pulang dengan rasa senang, beliau bahkan tidak menyangka berkah dari uang 8 dirham yang dimilikinya bisa untuk mengatasi rasa takut seseorang, memberi makan orang kelaparan, memberikan pakaian untuk yang membutuhkan dan membebaskan seorang budak.